KEDIRI, TRIBUN - Target Persib untuk merebut juara Liga Super berada di ujung tanduk setelah dalam partai ke-28 dikalahkan tuan rumah Persik Kediri 0-2 di Stadion Brawijaya, Sabtu (16/5) kemarin. Dengan perolehan 54 poin, Persib saat ini tinggal berkonsentrasi mengejar posisi runner-up (kedua) saja, karena tertinggal poin dari Persipura.
Apabila terus-terusan menuai kekalahan atau seri dalam tujuh partai terakhirnya, mungkin saja posisi runner-up malah jatuh ke tiga tim pesaing Persib lainnya, yaitu Persiwa (60 poin), Sriwijaya (54 poin) dan Persija (45 poin). Bahkan Persik (48 poin) dan Pelita (45 poin) bisa menyodok ke papan atas untuk merebut posisi runner-up.
Posisi kedua merupakan posisi paling realistis karena melihat poin dari Persipura yang sudah mencapai 70 poin. Persipura tinggal memenangi dua partai dari empat partai tersisa melawan Persija, Persitara, PSMS Medan, dan Sriwijaya.
Melawan Persija dan Sriwijaya, peluang Persipura 50:50, tapi melawan Persitara dan PSMS, tim Mutiara Hitam pasti dengan mudah mengatasinya. Persipura akan semakin cepat juara jika dalam pertandingan selanjutnya, Persib dikalahkan Persiwa (20/5).
Persib lebih baik mengamankan posisi runner-up sehingga bisa berlaga di Liga Champion Asia (LCA) musim depan. Kekalahan dari Persik semalam, memang mengancam target zona aman LCA sebagai bonus runner-up Liga Super Indoensia.
Dalam pertandingan semalam, tanda-tanda kekalahan Persib sudah terlihat sejak peluit kick-off ditiupkan wasit Yandri. Persik sejak menit pertama mulai berinisiatif melakukan serangan ke jantung pertahanan Persib.
Anak-anak Bandung mampu menepis setiap serangan Persik. Namun memasuki injury time babak pertama, tepatnya menit 45, gawang Tema Mursadat yang perawan dalam dua pertandingan terakhir akhirnya kebobolan juga oleh striker rekrutan Persik U-21, Yongki Ari Wibowo.
Aksi striker muda belia Persik itu membuat lini belakang Persib kocar-kacir. Tendangan melintir striker berusia 19 tahun ini mengecoh Tema yang berada dalam posisi off-position. Bola meluncur ke sisi tiang sebelah kiri untuk membawa Persik unggul sementara 1-0.
Memasuki babak kedua, Pelatih Persib Jaya Hartono langsung mengganti Bastos oleh Airlangga Sucipto pada menit 55. Hasilnya serangan Persib lebih hidup dan aliran bola antar lini sudah berjalan dengan baik. Persib pun berhasil menyamakan kedudukan pada menit 60. Gol penyeimbang dicetak Hilton Moreira melalui sundulan kepalanya setelah memanfaatkan bola liar tandukan Airlangga di dalam kotak penalti umpan sepak pojok dari Siswanto di sisi sebelah kiri.
Gol tersebut seperti menyengat pasukan Macan Putih. Serangan Persik datang bergelombang. Akhirnya di menit 77, Jepri Dwi Hadi. menjebol gawang Tema untuk kedua kalinya.
Gol pada menit 79 ini disebabkan blunder yang dilakukan Hariono yang terlalu memainkan bola di daerah pertahanan sendiri. Bola berhasil dicocor Mahyadi Panggabean yang langsung mengoper bola ke Yongki Ari Wibowo.
Jepri yang adu sprint dengan Nova dan Tema akhirnya berhasil mencocor bola liar yang meluncur ke dalam kotak penalti untuk membawa Persik memenangkan pertandingan ke-29-nya.
Pelatih Persib Jaya Hartono mengatakan, kekalahan timnya karena mental pemainnya down. Hal ini terjadi karena banyak keputusan wasit yang merugikan Persib. Menurutnya, keputusan wasit yang tidak adil membuat permainan anak asuhannya jadi tak berkembang.
Meski takluk ditangan Persik dan membuat posisi Maung Bandung semakin kritis tapi Jaya belum mau menyerah dalam perebutan gelar juara Liga Super Indonesia (LSI). “Masih ada harapan, kita tak boleh menyerah,” tandas Jaya, seusai pertandingan.
Sementara Pelatih Persik, Aji Santoso enggan mengomentari kepemimpinan wasit. Dua gol yang dilesakkan anak asuhannya murni dan sah. “Semangat juang anak-anak luar biasa. Kami mampu mengalahkan Persib yang dihuni pemain bintang dan pemain asing jempolan,” kata Aji.
Minggu, 17 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar