
Ada dua rencana pentingyang dirancang tim pelatih Persib Bandung saat menantang Sriwijaya FC pada leg pertama babak "16 Besar" Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009, di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Kamis (26/2), pukul 15.30 WIB.
Rencana A, mencuri kemenangan dari juara bertahan CDSSI musim lalu itu. Jika meleset, berusaha mencetak gol tandang, meskipun hasil akhirnya seri, untuk bekal menjalani leg kedua di Bandung, 12 April mendatang.
"Tak perlu gentar menghadapi Sriwijaya FC, sekalipun harus bermain di kandangnya sendiri. Target kita mencuri kemenangan. Kalaupun tidak bisa, hasil seri sudah cukup bagus. Lebih bagus lagi kalau kita bisa mencetak gol tandang," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis ketika dihubungi "GM", Rabu (25/2).
Dikatakan Robby, di turnamen yang menggunakan format home and away, seperti CDSSI, gol tandang terkadang bisa menjadi sebuah keuntungan buat tim tamu. Ia mencontohkan, jika Persib bisa bermain imbang 1-1, 2-2 dan seterusnya, maka hasil imbang tanpa gol di Bandung, sudah cukup untuk lolos ke babak selanjutnya.
"Atau kalaupun kalah 1-2 atau 2-3, kita cukup mengalahkan lawan kita itu dengan skor minimal 1-0 di leg kedua. Namun, target pertama yang kita bidik pada partai pertama melawan Sriwijaya FC adalah menang," tambah Robby.
Meski tidak akan mudah, kata Robby, seluruh pemain Persib harus memperjuangkannya. "Jika kita bisa menyingkirkan Sriwijaya FC di babak ini, langkah berikut bakal semakin ringan," ujarnya, seolah ingin memberi motivasi kepada Eka Ramdani dan kawan-kawan.
Fokus pertahanan
Berbeda dengan empat laga di dua babak sebelumnya, pada saat menghadapi Sriwijaya FC ini, Persib bakal tampil dengan kekuatan penuh. Minus dua pemain asing, sesuai aturan, hanya tiga pemain asing yang diperbolehkan tampil, yaitu Lorenzo Cabanas dan Rafael Alves Bastos, kekuatan Persib tidak terlalu berpengaruh banyak. Sebab, tim kebanggaan bobotoh ini masih memiliki duet striker, Christian Gonzales dan Hilton Moriera serta Nyeck Nyobe Georges Clement di lini belakang.
"Dipilihnya ketiga pemain asing ini ke Palembang sudah sesuai dengan kebutuhan tim dan strategi yang bakal saya terapkan," cetus Jaya Hartono, Pelatih Kepala Persib, menjelang keberangkatan ke Palembang.
Dikatakan Jaya, Nyeck yang memiliki postur cukup ideal diproyeksikan untuk mematikan striker andalan tuan rumah, Claude Parfait Ngon A. Djam. Striker yang menjebol gawang Persib dua kali pada pertemuan di putaran pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, September lalu itu, menjadi salah satu pemain Sriwijaya FC yang bakal mendapat perhatian khusus dari Jaya.
Jaya dan juga Robby memastikan, untuk menghadapi tim setangguh Sriwijaya FC, Persib dipastikan harus memasang formasi terbaiknya. "Tak ada pilihan lain, kita harus memainkan pemain terbaik yang dimiliki," ujar Robby.
Seperti dituturkan Jaya, Maman Abdurahman dan Nova Arianto dalam kondisi prima untuk mendampingi Nyeck di barisan pertahanan. Sedangkan dua pemain sayap dipastikan bakal diisi Gilang Angga Kusumah (kanan) dan Siswanto (kiri). Sedangkan di sektor gelandang, Atep kemungkinan besar bakal diplot menggantikan peran Lorenzo Cabanas yang diharapkan bisa bekerjasama apik dengan Eka Ramdani dan Hariono di gelandang bertahan.
Faktor Budi
Dari kubu Sriwijaya FC, pelatih Rahmad Darmawan mengatakan, kehadiran Budi Sudarsono menjadi faktor penting kebangkitan Sriwijaya FC. "Kehadiran Budi telah memberikan aroma persaingan bagi striker-striker kami. Dengan demikian, mereka selalu serius di dalam pertandingan," kata Rahmad kepada vivanews.com.
Seperti halnya Jaya yang menugaskan Nyeck untuk mematikan Ngon A. Djam, Rahmad pun mengaku sudah menyiapkan seorang pemain belakangnya untuk mematikan Gonzales. "Semua tahu kalau Gonzales itu striker berbahaya. Apalagi, kalau dia sudah masuk kotak penalti. Kami akan memberi perhatian khusus padanya," ujarnya.
Kamis, 26 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)









0 komentar:
Posting Komentar