Perjuangan ekstrakeras pada"leg" kedua harus dilakukan Persib Bandung, menyusul kekalahan 1-3 (0-3) dari Sriwijaya FC pada "leg" pertama babak "16 Besar"Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Kamis (26/2).

Tiga gol Sriwijaya FC yang bersarang ke gawang Tema di babak pertama dicetak Charis Yulianto pada menit pertama, Budi Sudarsono (11), dan Kieth Jerome "Kayamba" Gumbs (39). Sedangkan gol balasan Persib dicetak Hilton Moriera, empat menit menjelang laga berakhir.

Dengan hasil tersebut, untuk bisa lolos ke babak "8 Besar", Eka Ramdani dan kawan-kawan membutuhkan kemenangan minimal 2-0 pada leg kedua yang rencananya dimainkan di Bandung, 12 April mendatang.

Dalam pertandingan yang disiarkan secara langsung oleh TVOne ini, Jaya yang bertekad tidak mengulangi kesalahan saat dikalahkan Sriwijaya FC 2-4 pada putaran pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, 9 September lalu, memutuskan menurunkan formasi 4-4-2. Formasi dengan menempatkan empat pemain belakang secara sejajar ini sebenarnya sudah ditinggalkan Jaya sejak pertengahan putaran pertama lalu, karena dinilai tidak cocok dengan Persib.

Empat pemain belakang yang dipasang Jaya sebagai starter adalah Maman Abdurahman, Nova Arianto, Nyeck Nyobe Georges Clement, dan Waluyo. Bolongnya lini belakang Persib sudah langsung terlihat begitu laga yang dipimpin wasit M. Safei dimulai. Berawal dari sebuah tendangan penjuru Isnan Ali, tandukan mantan pemain Persib, Charis Yulianto membobol gawang Tema, ketika pertandingan baru berjalan satu menit.

Cuma berselang sepuluh menit, lini belakang Persib porak-poranda oleh aksi individu Budi Sudarsono. Dikepung tiga pemain belakang Persib, Budi masih mampu melakukan tendangan keras yang gagal dihadang Tema. Gol ketujuhnya ke gawang Persib sepanjang kariernya itu semakin mengukuhkan nama Budi sebagai "hantu" yang menakutkan buat tim kebanggaan bobotoh ini.

Di tengah "kesemrawutan" lini pertahanan Persib, pada menit 13, Sriwijaya FC kembali membobol gawang Tema. Meski di layar kaca terlihat on-side, namun Persib beruntung karena gol yang dicetak Benben Berlian itu dianulir karena asisten wasit sudah mengangkat bendera tanda off-side.

Tertinggal 0-2, Persib mencoba bangkit. Pada menit 21, giliran gol Christian Gonzales dianulir wasit, karena posisinya dinilai off-side ketika menerima sodoran bola dari Zaenal Arief. Berselang tujuh menit, Arief mendapatkan peluang terbaik Persib di babak pertama. Sayang, tendangan Arief masih bisa diblok kiper Sriwijaya FC, Dede Sulaeman, dan tandukannya, memanfaatkan bola mantul, yang sudah mengarah ke dalam gawang, masih bisa dihalau Ambrizal.

Pada menit 39, Sriwijaya FC kembali berhasil memanfaatkan kelemahan lini pertahanan Persib lewat tandukan Kayamba, memanfaatkan umpan Budi Sudarsono.

Kembali ke 3-5-2

Menyadari banyaknya celah di lini pertahanannya, Jaya akhirnya mengembalikan pola permainan Persib ke 3-5-2 dengan menarik Waluyo yang digantikan Gilang Angga Kusumah. Dengan formasi yang sudah biasa dimainkan ini, lini pertahanan Persib mulai terlihat solid. Para pemain Persib pun mulai menggeliat dan bisa menekan pertahanan Sriwijaya FC, terlebih setelah Atep masuk menggantikan Zaenal Arief di awal babak kedua.

Kendati tekanan Sriwijaya FC sama sekali tidak berkurang, namun Persib sempat menciptakan sejumlah peluang matang, termasuk tendangan keras Atep dan Gonzales pada menit 54 dan 58 yang harus dengan susah payah diselamatkan Dede. Pada menit 61, Tema melakukan aksi penyelamatan gemilang, ketika menepis tandukan keras Budi.

Pada menit 71, Hilton sebenarnya mampu menjebol gawang Dede. Namun, untuk ketiga kalinya wasit menganulir gol dalam pertandingan itu, karena hakim garis sudah mengangkat bendera tanda posisi Hilton off-side. Usaha Persib akhirnya membuahkan hasil pada menit 86, ketika tendangan Hilton membobol gawang Dede. Skor 3-1 bertahan hingga laga berakhir.

Pelajaran

Seusai pertandingan, Jaya lebih menyoroti sejumlah keputusan wasit yang menganulir dua gol Persib. Menurut Jaya, kepemimpinan wasit tidak memuaskan. Ia mengatakan, seharusnya Persib menorehkan dua gol dalam pertandingan tersebut bila hakim garis Sunaryo tidak memvonisnya sebagai off-side.

"Tetapi kita mengambil banyak pelajaran berharga dari pertandingan ini, dan pasti akan memperbaikinya pada leg kedua," ujar Jaya kepada wartawan Pikiran Rakyat, Lia Marlia dan M. Gelora Sapta.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik