Asisten Pelatih Persib Bandung, Robby Darwis mengungkapkan, usulan adanya efisiensi dan rasionalisasi gaji dalam pertemuan klub-klub peserta Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 dengan Badan Liga Indonesia (BLI), pertama kali diungkapkan sejumlah tim "bermasalah" dari sisi finansial, seperti Persik Kediri dan PSM Makassar.
"Rasionalisasi gaji itu datangnya bukan dari BLI, melainkan dari klub-klub, terutama yang keuangannya tengah bermasalah," kata Robby, mencoba meluruskan pemberitaan media soal wacana rasionalisasi gaji ini.
Karena usulan rasionalisasi gaji ini datang dari klub-klub "bermasalah", muncul kecurigaan. Jangan-jangan wacana ini sengaja diembuskan agar tim-tim yang secara finansial relatif lebih bagus, seperti Persib, stabilitas dan suasana kondusif timnya terguncang.
Benarkah begitu? "Bisa jadi begitu dan itu harus diwaspadai. Sebab bagaimana pun rasionalisasi gaji itu bisa mengguncang suasana internal tim," kata salah seorang pemain Persib yang meminta namanya disimpan.
Mantan pemain dan pelatih Persib, Risnandar Soendoro, juga tidak mengelak tentang adanya kemungkinan skenario tingkat tinggi itu. "Dengan begitu, semua tim jadi bermasalah, termasuk yang dari sisi keuangan relatif sehat. Karena itu, wacana tersebut harus dipikirkan matang-matang," katanya.
Sabtu, 29 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar