Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono menyangkal tudingan Zaenal Arief yang menyatakan dirinya berupaya cuci tangan terhadap kegagalan tim yang ditanganinya menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009. Jaya mengatakan, ia bukanlah seorang pengecut yang akan lari dari tanggung jawab.

"Saya bukanlah seorang pengecut. Apa pun hasil yang didapatkan Persib, pasti semuanya menjadi tanggung jawab saya sebagai seorang pelatih," kata Jaya, yang secara khusus menghubungi "GM", Rabu (17/6) pagi, untuk menyampaikan bantahan dan klarifikasinya terhadap pernyataan anak asuhnya itu. Ketika menghubungi "GM", Jaya mengaku masih berada di rumahnya di Kediri, Jawa Timur.

Seperti diberitakan "GM", Rabu (17/6), Arief menyatakan, pelatih tidak boleh cuci tangan menyikapi kegagalan Persib itu, terlebih dengan cara menimpakan kesalahan kepada pemain. "Bagaimanapun dan apa pun persoalannya, tanggung jawab sebuah tim ada di tangan pelatih," kata Arief.

"Kalau saya mau cuci tangan, saya sudah pergi meninggalkan tim ini ketika didemo bobotoh pada saat kompetisi masih berjalan. Tapi, itu tidak saya lakukan, karena saya punya tanggung jawab terhadap tim ini," timpal mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini.

Dikatakan Jaya, saat ini pun ia tengah menunggu panggilan dari pengurus untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya selama satu musim menangani Persib.

Soal kesan yang tertangkap dirinya selalu menyalahkan pemain jika Persib mengalami kekalahan, dengan tegas Jaya membantah. "Dalam setiap pertandingan, saya selalu bilang, apa pun hasilnya, ini semua tanggung jawab saya. Soal koreksi saya terhadap pemain yang melakukan kesalahan di lapangan, itu memang kewajiban seorang pelatih sebagai bagian dari evaluasi. Justru, kalau saya tidak melakukan koreksi, itu salah," ujarnya dengan nada tinggi.

Menyesalkan

Dalam kesempatan itu, Jaya mengaku sangat menyesalkan "serangan" Arief terhadap dirinya itu. Menurutnya, tindakan yang dilakukan Arief ini sama saja dengan membongkar aib sendiri.

"Anda tahu, suasana di dalam tim ini seperti api dalam sekam selama ini. Tapi, selama ini pula, saya dan ofisial tim lain selalu menutup-nutupinya. Kepada media, kita selalu bilang, kondisi tim kondusif. Itu kita lakukan untuk kepentingan tim," paparnya.

Jaya juga mengaku tersinggung dengan pernyataan Arief yang membanding-bandingkan dirinya dengan pelatih Persija Jakarta, Danurwindo. Arief mengatakan, Danurwindo tidak pernah menyalahkan pemain dan mengambil tanggung jawab penuh atas apa pun hasil anak asuhnya.

"Sejak awal bermain bola, saya sudah kenal Danurwindo. Jadi, saya tahu betul Danurwindo. Lalu, dari mana Arief tahu karakter Danurwindo dan membanding-bandingkannya dengan saya," katanya.

Di penghujung pembicaraannya, Jaya meminta kepada Arief untuk mengoreksi dirinya sendiri. "Secara teknis, Arief masih merupakan pemain bagus. Tapi, entah kenapa ketika diberi kesempatan, Arief selalu gagal menunjukkan kemampuannya seperti lima tahun lalu," kata Jaya.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik