Rabu, 11 Maret 2009

Petugas Pajak Datangi Mes Persib


Tiga orang petugas pajak dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees Bandung mendatangi Mes Persib di Jln. A. Yani Bandung, Selasa (10/3). Mereka datang bukan untuk menagih pajak pemain dan pelatih Persib, melainkan memenuhi undangan manajemen tim Persib untuk memberikan sosialisasi pajak kepada para pemain tim kebanggaan bobotoh ini.

Acara sosialisasi pajak itu dilakukan di salah satu ruangan di Kantor Klub Persib mulai pukul 10.00 WIB. Selain Manajer Persib, H. Jaja Soetardja, hampir seluruh anggota tim pelatih dan pemain Persib juga mengikuti acara tersebut, termasuk pemain asing.

"Kita memang sengaja mengundang petugas pajak itu untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman pajak kepada pemain Persib yang memang menjadi wajib pajak," kata Jaja, usai acara yang dilakukan dalam suasana santai itu.

Kendati demikian, perdebatan tentang kewajiban membayarkan pajak penghasilan bagi pemain sempat terjadi. Meski menyadari kewajibannya sebagai warga negara yang baik, namun karena sebelumnya tidak pernah ada penarikan pajak penghasilan mereka, plus minimnya sosialisasi, sebagian besar pemain meminta keringanan agar pemberlakuannya mulai musim depan.

"Sebagai warga negara yang baik, kita sadar akan kewajiban itu. Tapi karena sosialisasinya baru dilakukan sekarang, jadi kita berharap, pemberlakuannya bisa dilakukan mulai musim depan ketika kita mendapatkan kontrak baru," usul Gilang Angga Kusuma, yang diiyakan penjaga gawang Edi Kurnia.

Yang agak berbicara keras soal pembayaran pajak ini pemain asing. "Sebagai orang asing, semuanya harus bayar pajak. Di imigrasi, buat kitas, mau pulang, semua pakai uang. Di Paraguay, pajak itu kecil, hanya 1-2%. Itu pun setelah kita tidak main bola lagi (pensiun, red), uang itu kembali ke kita," papar Cabanas.

Hal yang sama diungkapkan Hilton Moriera. "Di Brasil, pajak memang ada. Tapi, dengan pajak itu, sekolah tidak bayar, begitu juga rumah sakit," ujar Hilton.

Dilaporkan

Mengenai permintaan keringanan berupa pemutihan yang diajukan para pemain Persib, Agus Suhartono, juru bicara dalam acara sosialisasi itu mengatakan, ia tidak memiliki kapasitas untuk mememutuskan hal tersebut. "Permohonan keringanan itu akan kita sampaikan dan dilaporkan ke kantor pusat dulu," katanya.

Mengenai besaran pajak penghasilan yang harus dibayarkan para pemain Persib, Agus mengatakan, besaran pajak itu variatif, mulai dari 5 - 30%. Hanya saja, ia sempat mencontohkan, jika penghasilan pemain mencapai Rp 700 juta per tahun, pajak penghasilannya mencapai Rp 155 juta. "Kelihatannya memang besar, tapi kalau dibayar setiap bulan yang dipotong langsung bendaharawan tidak akan terasa," kata Agus.

Usai acara sosialisasi, ketiga petugas pajak itu meminta seluruh anggota pemain Persib untuk berfoto bersama. "Kalau pemutihan kami dikabulkan, baru boleh foto bersama," celetuk sejumlah pemain, sebelum acara foto bareng dilaksanakan.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik