Persoalan kontrak pemain Persib Bandung yang sudah berakhir sebelum kompetisi selesai, berpotensi menimbulkan persoalan seperti yang pernah terjadi tahun lalu, ketika Christian Bekamenga "kabur" dan Redouane Barkaoui menolak bertanding. Karena itu, persoalan ini dipastikan bakal menjadi salah satu topik bahasan dalam rapat evaluasi yang bakal segera digelar Persib.

"Kalau tidak diantisipasi dan dicarikan solusinya, kejadian itu (kaburnya Bekamenga dan Barkaoui menolak main, red) bisa jadi terulang. Tapi, belajar dari pengalaman tahun lalu, kita akan mengantisipasinya. Solusinya nanti akan dibicarakan berbarengan dengan evaluasi," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis usai sesi latihan sore di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Rabu (26/11).

Dikatakan Robby, bakal selesainya kompetisi setelah masa kontrak semua pemain Persib berakhir itu diketahui dalam draf jadwal pertandingan putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 yang dibagikan Badan Liga Indonesia (BLI) dalam pertemuan dengan klub peserta di Jakarta, Selasa (25/11). Di dalam draf itu diketahui, LSI 2008-2009 akan berakhir pada 13 Juni 2009. "Padahal, kontrak pemain Persib pada umumnya sudah berakhir pada pertengahan Mei," tambah Robby.

Dikatakan Robby, pada awalnya, akhir masa kontrak seluruh pemain Persib ini sudah disesuaikan dengan rencana kompetisi dari BLI yang akan berakhir pada Mei. "Tapi, dalam draf jadwal yang dikeluarkan kemarin (Selasa, red) ternyata akhir kompetisi mundur sebulan," katanya.

Tambah Gaji

Selain berpotensi menimbulkan persoalan kontrak, mundurnya akhir kompetisi hingga Juni ini dipastikan bakal menimbulkan pembengkakan anggaran Persib, terutama dari pos gaji pemain. Dikatakan Robby, kalaupun nantinya, BLI, klub, dan para pemain bersepakat untuk memperpanjang kontrak pemain secara otomatis hingga akhir kompetisi, namun manajemen tim harus tetap menyiapkan dana tambahan untuk sebulan gaji pemain.

Dikatakan ini, persoalan ini sempat dibicarakan dalam pertemuan dengan BLI. "Soal penambahan waktu satu bulan itu, BLI punya komitmen untuk membantu klub. Tapi bentuknya, kita belum tahu pasti. Apakah BLI akan menyubsidi untuk tambahan gaji sebulan setelah kontrak berakhir itu?" kata Robby.

Dijelaskan Robby, selain persoalan jadwal pertandingan, masalah lain yang ramai dibicarakan dalam pertemuan itu adalah menyangkut kesulitan keuangan yang dialami oleh hampir seluruh klub peserta. Soal adanya saran dari BLI agar klub-klub peserta LSI melakukan rasionalisasi, termasuk gaji pemainnya, terkait dengan krisis global, Robby bisa memahaminya.

Ketika ditanyakan apakah rasionalisasi gaji pemain tersebut mungkin diberlakukan di Persib, Robby mengatakan, hal itu bisa saja dilakukan dengan kriteria-kriteria tertentu. "Kalau di Persik pemotongan gaji pemain bisa sampai 60 persen, di kita jangan sebesar itu. Selain itu, rasionalisasi itu juga hanya diberlakukan untuk pemain-pemain yang bernilai kontrak besar, misalnya yang di atas Rp 500 juta. Sebab, kalau yang kontraknya kecil, kemudian dipotong, ya habis," kata Robby, sambil tersenyum.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik